SITE AND SITUATION
SITE AND SITUATION
(DESA
KEDUNGCANGKRING KECAMATAN JABON KABUPATEN SIDOARJO)
PENDAHULUAN
Desa
merupakan salah satu
pemukiman manusia dengan populasi antara beberapa ratus hingga beberapa ribu
jiwa dan berlokasi di daerah pedesaan. Desa
adalah sebuah aglomerasi permukiman di area perdesaan (rural). Di Indonesia, istilah desa adalah pembagian wilayah administratif
di Indonesia di bawah kecamatan, yang dipimpin oleh Kepala Desa. Desa juga memiliki klasifikasi sendiri terhadap
wilayah serta meberikan potensi bagi desa tersebut.
Sejak
diberlakukannya otonomi daerah Istilah desa dapat disebut dengan nama lain,
misalnya di Sumatera Baratdisebut
dengan istilah nagari, dan di Papua dan Kutai Barat, Kalimantan Timur disebut
dengan istilah kampung.
Begitu pula segala istilah dan institusi di desa dapat disebut dengan nama lain
sesuai dengan karakteristik adat istiadat desa tersebut. Hal ini merupakan
salah satu pengakuan dan penghormatan Pemerintah terhadap asal usul dan adat
istiadat setempat.
Dari
defenisi tersebut, sebetulnya desa merupakan bagian vital bagi keberadaan
bangsa Indonesia. Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa
ini yang menunjukkan keragaman Indonesia. Selama ini terbukti keragaman
tersebut telah menjadi kekuatan penyokong bagi tegak dan eksisnya bangsa.
Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa
dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh. Desa yang dikaji dalam
makalah ini adalah salah satu desa yang terletak di kabupaten porong – Sidoarjo
yakni desa Kedungcangrking – Jabon.
PEMBAHASAN
Kedungcangkring
berasal dari kata Kedung dan Cangkring. Kedung artinya sungai yang punya
kedalaman lebih. Sedangkan Cangkring artinya pohon cangkring, pohon yang banyak
durinya, biasanya tumbuh di pinggir-pinggir sungai. Jadi dulu, sebelum jadi
Desa, Kedung Cangkring itu adalah kedung yang sangat dalam dan banyak buayanya,
serta banyak ditumbuhi pohon cangkring dan rawa-rawa. Kemudian ketika Belanda
masuk, Kedung tersebut diurug.
Kedungcangkring
adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jabon, Porong, Sidoarjo, Jawa
Timur, Indonesia. Desa ini cukup populer di kalangan masyarakat Sidoarjo karena
zaman dahulu dari turun temurun terus melahirkan tokoh dan kiai besar Sebagian
masyarakat menyebut Kedung Cangkring sebagai ”Kota Santri”. Beberapa
kiai yang lahir di Kedung Cangkring dan terkenal pada zamannya, di antaranya
adalah KH Siroj Kholil, KH Arruqot, KH Hayyun.
Kedungcangkring merupakan Desa yang memiliki sarana dan
prasarana yang memadai,salah satunya sarana transportasi yang menghubungkan
desa atau kecamatan satu dengan yang lain. Contohnya Becak Motor (Betor),
Delman (Kendaraan Berkuda) dengan bertambahnya banyak bangunan sekolah –
sekolah di Kedungcangring kegiatan masyrakat di kecamatan Porong sekitarnya
terasa aman,lancar,dan efisien. Ada
juga yang menyebut Kedung Cangkring sebagai ”kota lama”. Dilihat dari tata
letak dan bangunan rumah, sudah dapat diduga bahwa Kedung Cangkring merupakan
”Kota Tua” di Sidoarjo. Rumah-rumah di Kedung Cangkring, telah berdiri
berdempet-dempetan, yang mengisaratkan, bahwa sebelum Sidoarjo, di Kedung Cangkring,
peradaban telah lahir lebih dulu.
Desa Kedungcangkring
memiliki gambaran umum di wilayahnya diantaranya sebagai berikut.
a.
Letak, Luas dan Batas
Desa Kedungcangkring
Desa Kedungcangkring berdiri
disuatu daerah dekat dengan jembatan kali Porong brantas dengan
luas wilayah desa berukuruan 167.210 Ha. Sebelah
Timur berbatasan dengan desa Dukuhsari dan Panggreh. Sebelah Utara berbatasan
dengan kelurahan Mindi. Sebelah Barat berbatasan dengan desa Pejarakan. Sebelah
Selatan berbatasan dengan desa Patuk.
Secara administratif Rukun Warga
(RW) dan Rukun Tetangga (RT) Wilayah Desa Kedungcangkring terdiri dari 8 dusun,
8 RW dan 15 RT yang terinci sebagai berikut.
·
Dusun Kauman terdiri dari RW 1 yang
mencakup RT 1 – RT 2
·
Dusun Magersari terdiri dari RW 2 yang
terdiri dari RT 3 – RT 4 c.
·
Dusun Kawatan terdiri dari RW 3 dan
terdiri dari RT 5 – RT 6 d
·
Dusun Kajar terdiri dari RW 4 yang
mencakup RT 7 – RT 8
·
Dusun Podokaton terdiri dari RW 5 yang
terdiri dari RT 9 – RT 10
·
Dusun Kedung Ules terdiri dari RW 6 dan
terdiri dari RT 11 – RT 12
·
Dusun Karombang terdiri dari RW 7 yang
terdiri dari RT 13
·
Dusun
Kedungcangkring Utara terdiri dari RW 8 dan terdiri dari RT 14 – RT 15 Telah
Tenggelam Oleh Semburan Lumpur LAPINDO.
Gambar 1. Peta
Kecamatan Jabon
b.
Hidrologi
Desa kedungcangkring terletak
diantara satu aliran sungai yaitu Kali Porong yang merupakan cabang dari Kali
brantas yang berhulu di Kabupaten Malang.
c.
Klimatologi
Desa ini beriklim tropis dengan dua
musim, yakni musim kemarau pada bulan Juni hingga bulan Oktober dan musim hujan
pada bulan Nopember hingga bulan Mei.
d.
Potensi Desa Kedungcangkring
Potensi
desa adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dalam pembangunan suatu desa.
Potensi desa mencakup keadaan alam dan manusia yang ada di dalamnya beserta
hasil-hasil kerja manusianya. Potensi suatu desa terdiri atas komponen alam da
komponen manusia. Program pembangunan desa merupakan
salah satu usaha pemerintah dala meningkatkan taraf hidup dan kesehjateraan
masyarakat di lingkungan pedesaan. Adapun tujuannya yaitu sebagai berikut :
1. Meletakkan
landasan yang kokoh bagi mansyarakat.
2.
Berkembang atas kekuatan dan kemampuan sendiri di dalammelaksanakan pembangunan
desanya
Berdasarkan
potensi dan masalah-masalah yang diteui dalam pembangunan
pedesaan, maka pembangunan pedesaan
dilaksanakan dengan prinsip prinsip sebagai berikut :
a.
Dinamis dan berkelanjutan
b.
Menyeluruh , terpadu dan terkoordnasi
c.
Terdapat keseimbangan yang serasi antara kewajiban pemerintah dan kewajiban masyarakat.
·
SDA (Sumber Daya Alam)
Sumber daya alam (SDA) adalah
potensi sumber daya yang
terkandung dalam bumi (tanah), air, yang dapat didayagunakan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia. Sumber daya alam di
antaranya yaitu:
a. Air,
merupakan kebutuhan utama makhluk hidup. Air yang ada telah di manfaatkan
sebaik mungkin, di antaranya di gunakan untuk minum, mandi dan
mencuci. air bermanfaat juga: sebagai sarana wisata atau
rekreasi,sebagai sarana irigasi atau pengairan.
b. Udara, yang
bergerak dan berpindah tempat disebut angin. Lapisan udara yang
menyelimuti bumi disebut atmosfer. Lapisan Ozon berfungsi untuk melindungi bumi
dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Angin dapat dimanfaatkan
juga sebagai pengering kerupuk atau tempe yang dihasilkan oleh dusun Dukuhsari
sekitarnya.
c. Tanah
lapisan kulit bumi bagian atas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan bahan
organik yang hancur oleh proses alamiah. Tanah banyak dimanfaatkan
untuk menanam sumber daya alam pertanian (agraris). Pertanian meliputi tanaman
untuk makanan pokok, seperti padi, jagung sedangkan tumbuhan holtikultura yang
meliputi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Dan sebagian lainnya digunakan
untuk lahan pemukiman.
d. Hewan oleh
masyarakat desa kedungcangkring, hewan telah di manfaatkan sebaik mungkin yaitu
dengan cara di ternak.hewan yang di ternakan di
desa kedungcangkring di antaranya, sapi, kambing dan ayam, kuda untuk
transportasi, burung.
e. Tumbuhan,
Pertanian di desa Kedungcangkring menghasilkan berbagai macam tumbuhan,
antara lain padi, jagung, dan palawija ( kacang-kacangan dan cabai ). Jenis
tanaman lain yang ada di desa balapulang yaitu pohon mangga,
pisang,dll.
·
SDM (Sumber Daya Manusia)
Sumber daya manusia (SDM) potensi yang terkandung dalam
diri manusia untuk
mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif
yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di
alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan.
Menurut sensus 2010, Di kecamatan Jabon berpenduduk 61674
orang, jumlah laki-laki 30832 orang, jumlah perempuan 30842 orang. Sedangkan di
desa Kdungcangkring sendiri penduduk
berjumlah sekitar 4.352
orang,
jumlah laki-laki sekitar 2176 orang dan jumlah perempuan 2176.
a.
Mata Pencaharian, dengan keadaan tanah yang subur
serta banyak bangunan – bangunan rumah dan sekolah warga desa Kedungcangkring
sebagian bekerja di bidang Pertanian dan Karyawan.
b.
Perekonomian, Kedung Cangkring menjadi pusat ekonomi atau
perdagangan karena letaknya yang dekat dengan kali porong, sebuah jalur
transportasi zaman dulu.Masyarakat
Kedungcangkring berprofesi sebagai petani, peternak, pedagang, pegawai negeri
atau swasta, dan guru . Ekonomi lain banyak
home industri sangat maju seperti pengahasil tempe dan kerupuk. Sehingga
banyak warga yang berprofesi dibidang pedagang tempe dan kerupuk yang dijual dipasar tradisional yang cukup ramai
terutama pada hari pasaran atau Legi menurut sistem Kalender Jawa.
c. Pendidikan
di Desa Kedungcangkring dibilang maju, hal ini dikarenakan desa tersebut
terdapat banyak beberapa bangunan sekolah – sekolah seperti RA, MINU, SMP – SMA
AVISENA yang terletak di dusun Kawatan dan dusun Magersari, tidak hanya
pendidikan formal saja namun ada pendidikan non – formal seperti Pondok
Pesantren Roudlotul Muta’allimin – Muta’allimat 1, 2, dan 3 dan masih banyak
pendidikan yang di diami oleh beberapa pendatang dari berbagai macam daerah
untuk menimba ilmu di desa Kedungcangkring.
d.
Teknologi desa disini terbilang cukup canggih dalam
membantu kehidupan sehari – hari bagi masyarakat seperti dalam pengelolaan home
industri tempe dan kerupuk yang dikirim
dan dijual belikan ke beberapa daerah lainnya seperti porong dan
sekitarnya.
e. Pariwisata, desa ini memiliki wisata
atau tempat yang menraik untuk dikunjungi seperti kampung tempe yang terletak
di dusun podokaton, disana kita dapat melihat secara langsung proses pembuatan
tempe.
KESIMPULAN
Penjelasan
paper diatas dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut.
1.
Desa
Kedungcangring merupakan desa yang terletak disebelah jembatan kali porong yang
sehingga dulunya digunakan sebagai pusat perekonomian zaman dahulu.
2.
Desa
Kedungcangkring memiliki beberapa dusun di dalamnya seperti Dusun
Kauman, Dusun Magersari, Dusun Kawatan ,
Dusun
Kajar Dusun Podokaton, Dusun Kedung Ules, Dusun Karombang, Dusun
Kedungcangkring Utara.
3.
Desa
Kedungcangkring memiliki banyak potensi fisik dan umum sehingga desa tersebut
pesat akan perkembangan namun tidak terlalu padat akan penduduknya.
DAFTAR
RUJUKAN
Munir,Misbachul.
2010. Desa Kedung Cangkring Lahirkan
Tokoh Dan Ulama Besar, (Online), ` (ww.DesaKedungCangkringLahirkanTokoDanUlamaBesar
sejarah
lokal.html), diakses 1 Februari 2010.
Tanpa
Nama. 2014. Jangan Lupa Sejarah,
(Online), (www.aliansisejarah.com), diakses 20 Desember 2014.
Wikipedia. 2017. Kedungcangkring Jabon Sidoarjo,
(Online), (www.wikipedia.com), diakses 30 Januari 2017.
Komentar
Posting Komentar